nusakini.com--Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia mendukung pengembangan pertanian perkotaan Makassar. Hal ini dikatakan oleh Muhammad Syakir, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan saat memberikan bantuan alat pertanian kepada sejumlah kelompok tani di Hotel Grand Asia Makassar, Selasa (14/11). 

Menurut Syakir, Kementan memberi apresiasi kepada pemerintah kota Makassar yang serius mengembangkan program pertanian berbasis lorong. "Terobosan yang dilakukan pemkot Makassar sejalan dengan visi Kementan dengan program pertanian modern," ujar Syakir.

Dilain pihak, Syakir mengungkapkan Kementan menyediakan anggaran sebesar Rp5 T untuk penyediaan benih. "Sulsel termasuk provinsi yang paling banyak mendapatkan alokasi anggaran," papar Syakir.

• Cegah Balita Kurang Gizi, Pertamina Patra Niaga Sulawesi Edukasi Kelompok Binaan dengan Program Posyandu Sehati
• DKM Masjid Rujab Sulsel Gelar Rapat Kerja Perdana, Kiyai Masykur: Patenkan 4 Fungsi Masjid
• Turnamen Nasional Domino Kedai Ayah UQ Cup Seri 2 Digelar, Ini Juaranya
• Doakan Sulsel, Pengurus DKM Masjid Kubah 99 Dzikir dan Doa Bersama
• Kebakaran di Toddopuli Makassar

Sementara itu, Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menyambut baik dukungan dari Kementan. "Pemkot Makassar serius mengembangkan pertanian di lorong agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya secara swadaya. Sejauh ini program kami berjalan baik. Dan secara langsung memberi pengarh pada pertumbuhan ekonomi Makassar," papar Danny.

Hal senada dikatakan Abdul Rahman Bando, Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Makassar. "Berbagai program dan terobosan yang kami lakukan tujuannya agar Makassar tidak lagi terlalu bergantung pada daerah penyangga," kata Rahman.

Adanya bantuan alat pertanian dari Kementan, lanjut Rahman, membuat kerja kelompok tani lebih mudah dan efisien. "Otomatis waktu, tenaga dan biaya pun bisa dihemat," ungkap Rahman.

Untuk mendukung program pertanian perkotaan Makassar, Pemkot dan Kementan mengadakan perjanjian kerjasama baik dalam penyediaan sarana maupun kepelatihan. "Kami berharap awal tahun depan program bio industri berbasis lorong di Makassar sudah berjalan dengan lancar," kata Syakir. (ab)